Daerah ini mendadak jadi pasar dadakan batu akik. Di mana daerah itu?
Demam batu akik tampaknya
terus menjalar ke seantero negeri ini. Di Desa Nyabakan timur, Kecamatan
Batang-batang, Sumenep sejumlah warga berhasil menemukan bebatuan akik
di salah satu bukit desa setempat.
Saat ini, warga terus
menambang batu akik yang memiliki bermacam-macam jenis dan bentuk untuk
dijual. Jenisnya pun bermacam-macam, seperti batu akik madu, batu akik
sulaiman dan masih banyak lagi.
Uniknya, sejak sebulan terakhir,
daerah tersebut menjelma menjadi pasar dadakan batu akik. Bahkan, warga
banyak menemukan kandungan batu akik yang ada di dalam batu-batu bukit.
Awalnya,
keberadaan batu akik ini diketahui oleh salah seorang warga yang
terkejut melihat kandungan
batu berwarna-warni yang ada di dalam
bongkahan batu. Kabar ini pun tersiar dengan cepat sehingga setiap
harinya banyak warga yang berdatangan ke Bukit Sesamar untuk menambang
dan mencari batu-batu akik berusia tua.
Abdussalam, salah seorang
penambang mengaku, batu akik yang banyak ditemukan di bukit desanya
memiliki harga yang relatif mahal bila dijual di pasaran. "Beragam batu
akik ini memiliki harga yang bervariasi, tergantung seberapa
keindahannya. Harganya mulai dari Rp500 ribu hingga puluhan jutaan
rupiah,"
Kabar
ditemukannya bukit akik ini juga mulai mendapat perhatian kalangan
kolektor batu akik. Para kolektor dapat membeli batu akik yang telah
jadi atau diasah, termasuk membelinya meski masih berupa bongkahan di
sekitaran rumah warga.
Menurut Hartono, penggemar batu akik,
melihat dari motif pun sepertinya ini memang unik. Jadi, katanya, warga
memang baru kali ini menemukan batu unik tersebut di Sumenep.
"Ini
dapat menjadi daya tarik Sumenep karena ternyata juga punya batu akik.
Untuk menghindari kerusakan lingkungan, perangkat desa setempat kini
mulai melindungi sebagian dari bebatuan bukit agar tidak ditambang dan
diamankan kurang lebih 1.600 meter persegi, dengan perlindungan pagar
dari swadaya masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, masyarakat
berharap, uluran tangan pemerintah untuk menyelamatkan situs di sini.
Saat ini, aktivitas penambangan batu akik oleh warga makin meluas hingga
ke perbatasan Desa Nyabakan dan Desa Dapenda, Sumenep.
Sumber : vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar