Alam raya ini memang penuh misteri. Bukan
hanya bagi kita yang awam terhadap ilmu alam, tapi juga bagi para
ilmuwan yang berbilang tahun meneliti soal jagat raya ini. Begitu banyak
penemuan baru, tapi masih begitu banyak juga misteri, bahkan sejumlah
pertanyaan sederhana yang belum terjawab.
Sepekan belakangan, misalnya, warga dunia sibuk bertanya tentang
suara yang terdengar dari langit. Suara itu terdengar di berbagai negara
di benua yang berbeda. Dari Amerika, Kanada, Rusia hingga Eropa Barat.
Bom semahakuasa apapun tidak akan terdengar pada rentang yang sejauh
itu.
Beberapa orang di negara-negara itu berhasil merekam suara-suara aneh
itu dan mengunggahnya di Youtube. Video paling baru sejauh ini
tertanggal 4 April 2015 di salah satu kota di Jerman. Sudah ribuan orang
dari seluruh dunia yang menonton video itu.
Dari rekaman-rekaman yang diposting di jejaring sosial dan jejaring
berbagi video Youtube, suara dari langit itu datang dalam beberapa
bentuk bunyi. Kadang mendesis, gemuruh, tapi lebih kerap terdengar
melengking seperti bunyi sangkakala, kata yang sesungguhnya hampir
lenyap dari bahasa lisan kita saban hari. Kemiripan dengan bunyi
sangkakala itulah kemudian yang mendorong spekulasi bahwa suara itu
adalah "tanda kiamat."
Sejumlah orang menyebutkan bahwa suara misterius itu mirip dengan
tanda serangan alien dalam film War of the World yang dibintangi Tom
Cruise. Bergemuruh, melengking, dan memekakkan telinga. Dan seperti
halnya suara dari langit itu, alien adalah juga sesuatu yang hingga kini
masih misterius.
Lalu apa sesungguhnya bunyi itu? Para ilmuwan sejatinya sudah
melakukan penelitian. Sejak kapan? Ya, semenjak bunyi itu terdengar
pertama kali beberapa dekade lalu. Jadi, suara dari langit itu bukan
baru pertama kali terdengar, tapi sudah lama. Yang membuatnya kini ramai
adalah suara itu terdengar di banyak negara dan kemudahan memposting
video di Youtube, menyebabkan suara itu gampang di dengar dari mana pun
di sekujur dunia.
Seorang ahli geologi, David Deming dari University of Oklahoma, telah
merangkum hasil penelitiannya tentang bunyi yang disebut The Hum
--suara misterius dan tidak bisa dilacak, hanya terdengar di lokasi
tertentu di seluruh dunia oleh 2 hingga 10 persen penduduk dunia.
Dalam Journal of Scientific Exploration, Deming menulis bahwa sumber
dari The Hum bisa saja bersumber dari suara transmisi telepon dan
pesawat udara yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat untuk
tujuan komunikasi kapal selam.
Tapi NASA punya kesimpulan yang lain soal suara itu, dan versi inilah
yang dipercaya oleh banyak kalangan. Bumi ini, begitu NASA menjelaskan,
memiliki emisi radio. "Jika manusia punya antena, bukan telinga, maka
akan mendengar suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri.
Ilmuwan menyebutnya tweeks, whistlers, dan sferics."
"Emisi radio alami Bumi adalah nyata dan meskipun kita sebagian besar
tidak menyadari keberadaannya, tapi ada di sekitar kita sepanjang
waktu."
Selain pendapat-pendapat itu, masih ada beberapa teori lain yang menjelaskan fenomena aneh ini.
Lempeng Bumi
Sebagian ilmuwan mengatakan suara yang digambarkan mirip sangkakala
itu kemungkinan karena gesekan lempeng tektonik. Lempeng tektonik adalah
potongan kerak dan mantel teratas Bumi, yang kemudian disebut sebagai
litosfer.
Ketebalan lempeng bisa sekitar 100 km dan terdiri dari dua jenis
bahan utama: kerak samudera (juga disebut sima silikon dan magnesium)
dan kerak benua (sial silikon dan aluminium).
Tekanan di Atmosfer
Teori kedua menyebut suara aneh itu disebabkan oleh tekanan di
atmosfer. Tekanan atmosfer didefinisikan sebagai gaya per satuan luas
yang diberikan terhadap permukaan dengan berat udara di atas permukaan
itu.
Ada lagi teori yang mengatakan suara-suara itu muncul dari kereta api dalam reaksinya terhadap rel dan kabel listrik.
Alien
Sementara banyak juga yang menduga suara-suara itu berasal dari
aktivitas alien di luar angkasa. Mungkin mereka sedang mengamati Bumi
untuk dijadikan tempat tinggal.
Senjata Luar Angkasa
Teori lainnya menyebutkan suara itu berasal dari riset pemerintah AS
bernama High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP).
Pemerintah AS menggunakan HAARP sebagai senjata luar angkasa dan alat
pengubah cuaca.
Kiamat
Namun banyak juga yang menganggap suara mirip terompet itu adalah
tanda-tanda kiamat akan datang. Aaron Traylor, warga Kota Montana, AS,
merekam pengalamannya mendengar suara dari langit pada 18 Februari 2012.
Dia mengaku terkejut suara yang dia dengar mirip suara terompet sangkakala, penanda akhir zaman.
"Meski berusaha mencari jawaban logis, gagasan bahwa ini tanda akhir
zaman bermunculan di kepala saya. Bagaimana bila suara ini termasuk
tanda-tanda tersebut," kata Traylor.
0 komentar:
Posting Komentar