Kisah Misteri Istana Kepresidenan di Indonesia


Kisah Misteri Istana Kepresidenan di Indonesia
Istana Bogor. ilustrasii
Percaya tidak percaya, ketika mendengar istana kepresidenan di Indonesia, menyimpan kisah misteri. Apa saja ceritanya ?

Cerita Pagi mengawali kisah misteri di Istana Negara Bogor, Jawa Barat. Pada suatu kesempatan, sekelompok peserta penataran sebuah instansi berkunjung ke Istana Bogor.

Diceritakan, terdapat peserta penataran yang suka usil. Sewaktu melihat sebuah patung perunggu berwujud wanita tanpa busana, dengan tertawa-tawa dia meletakkan bulu-bulu wol, rontokan dari karpet di bagian terlarang patung tersebut.

Keesokannya, dia terperanjat ketika menemukan bulu-bulu serupa ada di kantung celananya. Lantaran menduga ada orang yang sedang menjailinya, dia pun memberi komentar yang tak patut diucapkan.

Hingga pada saat makan, tanpa sebab yang jelas dia tersedak, hingga terbatuk-batuk. Anehnya, begitu dikeluarkan dari tenggorokan yang tertelan adalah bulu-bulu karpet. Celakanya, bukannya kapok, dia malah menantang kepada siapa pun yang telah mengganggunya.

Benar saja, pada malam harinya dia berteriak-teriak ketakutan. Dia mengaku akan diterkam makhluk yang sangat mengerikan.

Dahulu, Ibu Hartini Soekarno memang sempat berucap bahwa di istana Bogor ada “penghuninya“. Ia pernah melihat seorang tamu yang tak kasat mata saat memasuki ruang Presiden. Tempat ini memang terkenal dianggap angker.

Lalu bagaiman dengan Istana Negara Cipanas? Istana Kepresidenan Cipanas terletak di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, kaki Gunung Gede, Jawa Barat. Tempat ini bisa melihatnya saat menuju Cipanas dari kawasan Puncak.

Istana ini  didirikan pada tahun 1740 oleh seorang tuan tanah asal Belanda bernama Van Heots, pada ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut, di atas areal lebih kurang 26 hektare, dengan luas bangunan sekitar 7.760 meter persegi.

Pada tahun 1916, masa pemerintahan Hindia Belanda di bangun tiga bangunan dengan nama Paviliun Yudistira, Paviliun Bima, dan Paviliun Arjuna. Pada tahun 1954, di masa Presiden Soekarno, didirikan sebuah gedung berhiasan batu bertentuk bentol.

Karena bangunan lama, istana ini cukup seram dengan penampakan yang sering dilihat masyarakat sekitar.

Istana Negara Yogyakarta, konon, tak kalah mistisnya. Seorang paranormal (yang tidak disebut namanya) pernah diminta tolong oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspamres) karena sering mendapat gangguan makhluk halus.

Setelah dilihat oleh paranormal tersebut, mahluk yang dianggap mengganggu tersebut berasal dari kekuatan kitab stambul yang sering berpindah secara ghaib di sekitar istana.

Dulunya, Gedung Agung bernama Loji Kebon, bangunan yang juga bergaya eropa itu didirikan tahun 1824. Pada saat-saat tertentu juga sering terdengar suara prajurit berbaris yang tidak terlihat.

Istana Negara, Jakarta, bagaimana? Istana Negara, Jakarta, lebih dikenal sebagai Istana Merdeka. Di istana ini, ini paling banyak cerita soal penampakan dan misteri aneh lainnya.

Konon, putri Alm. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) biasa mendengar suara aneh-aneh, atau televisi dalam posisi mati tiba-tiba menyala sendiri.

Selanjutnya, sering terdengar suara-suara orang main musik di kamar mandi di depan dapur Istana Negara. Persisnya di sayap kiri istana, dekat kantor staf  Kepresidenan.

Bahkan, dikisahkan pula, setelah turunnya Presiden Soeharto, Gus Dur terpaksa harus "membersihkan" makhlus halus yang masih "tinggal" di istana tersebut. 

Konon, awal 2012 banyak hal aneh terjadi. Yang paling mengejutkan pecahnya meja marmer yang selama ini menjadi alas mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani surat pengangkatan pembantunya, mendadak pecah.

Kejadian ini benar-benar tidak masuk akal. Marmer itu pecah berantakan, seperti terkena pukulan benda keras. Padahal marmer itu berkelas, semakin tua semakin kuat.

Meja marmer pecah berantakan sesaat setelah SBY menandatangani dokumen pengangkatan Albert Hasibuan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden untuk bidang HAM menggantikan Jimly Assidiqie.

Peristiwa ini membuat Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono kaget. Demikian juga para tamu dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang hadir dalam acara tersebut.

Jarak antara Presiden dengan meja marmer sekitar dua meter. Meja itu pecah saat diangkat Paspampres hendak dipindahkan, karena memasuki sesi penyampaian ucapan selamat.

Saat Paspamres mengangkat meja itu, braaaak… meja marmer putih dengan ketebalan lebih 2 centi meter (cm) pecah berkeping-keping.

Ballpoint yang digunakan Presiden untuk menandatangani dokumen pengangkatan Albert, berserakan bersamaan dengan puing-puing marmer. Wallahu'alam bishawab


Sumber : www.apakabardunia.com (diolah dari berbagai sumber)

0 komentar: